Selasa, 20 Maret 2012

Penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Upaya Penentuan Sikap terhadap Dampak Globalisasi


TUGAS KOMPUTER LANJUT
Disusun untuk memenuhi mata kuliah Komputer Lanjut
Dosen pengampu : Wijiyanto S.Pd

 
Disusun oleh :
NURUL CANDRA LISTYANI       
NIM : K6409042

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012


Penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Upaya Penentuan Sikap terhadap Dampak Globalisasi (Implementasi pembelajaran kompetensi dasar "menentukan sikap terhadap dampak globalisasi)

PENDAHULUAN

Proses globalisasi yang membawa dampak positif maupun negatif telah menembus ke segala penjuru dunia tanpa mengenal batas administratif negara. Dampak-dampak itu meliputi segala macam aspek kehidupan. Dalam era globalisasi masing-masing negara saling mempengaruhi satu sama lain, begitupun dengan bangsa Indonesia. Globalisasi bagi bangsa Indonesia dapat menjadi peluang dan tantangan. Peluang yang dapat diperoleh salah satunya adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat.
Teknologi komunikasi informasi telah memberikan kemudahan dalam pergaulan hidup manusia. Dengan ditemukan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih maka arus globalisasi semakin cepat tersebar di seluruh pelosok dunia. Segala macam berita peristiwa dan kemajuan ilmu pengetahuan, serta teknologi yang di belahan dunia dapat segera kita ketahui sehingga kita dapat mengantisipasi dampak-dampak negatif yang mungkin muncul dari pengaruh globalisasi tersebut dan kita juga memiliki modal yang cukup untuk menjadi pemenang dalam persaingan global. Karena Di era globalisasi ini, tidak menguasai teknologi informasi identik dengan buta huruf.
Perkembangan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sangat pesat dan berpengaruh sangat signifikan terhadap kemajuan negara. Oleh karena itu, pemanfaatan TIK harus diperkenalkan kepada siswa agar mereka mempunyai bekal pengetahuan dan pengalaman yang memadai untuk bisa menerapkan dan menggunakannya dalam kegiatan belajar, bekerja serta berbagai aspek kehidupan sehari-hari dan juga bersaing dalam lingkup global. Sehingga apabila Indonesia ingin maju dan tetap eksis dalam persaingan global, maka Negara kita tidak cukup hanya sekedar menguasai, diperlukan kecepatan dan ketepatan. Sebab hampir tidak ada guna menguasai informasi yang telah usang, padahal perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat mengakibatkan usia informasi menjadi sangat pendek, dengan kata lain, informasi lama akan diabaikan dengan adanya informasi yang lebih baru.


PERMASALAHAN

Perbedaan utama antara negara maju dan negara berkembang adalah kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan yang pesat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di negara-negara maju karena didukung oleh sistem informasi yang mapan. Sebaliknya, sistem teknologi informasi  dan komunikasi yang lemah di negara-negara berkembang mengakibatkan keterbelakangan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi jelaslah bahwa maju atau tidaknya negara Indonesia sangat di tentukan oleh penguasaan terhadap teknologi informasi dan komunikasi , karena informasi merupakan modal utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi senjata pokok untuk membangun negara.
Maka di era globalisasi pada masa sekarang ini, memaksa kita khususnya masyarakat Indonesia untuk bisa mengenal dan memahami berbagai perkembangan IPTEK, namun demikian tidak sedikit dari kita yang serba ketinggalan dengan perkembangan IPTEK.


PEMBAHASAN

Menurut Prijono Tjiptoherijanto, konsep globalisasi pada dasarnya mengacu pada pengertian ketiadaan batasa natar negara (stateless). Konsep ini merujuk pada pengertian bahwa suatu negara (state) tidak dapat membendung “sesuatu” yang terjadi di negara lain.
Perkembangan global dan era informasi memacu bangsa Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena dengan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal utama dalam pembangunan di segala bidang sehingga diharapkan bangsa Indonesia dengan sumber daya manusianya dapat bersaing dengan bangsa lain yang lebih maju dalam era globalisasi. Sumber Daya Manusia yang tangguh, menurut Muslimin Nasution (1998), adalah SDM yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi  (IPTEK).
Dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk menghadapi globalisasi, pendidikan memiliki peranan yang sangat penting, yang diperlukan bagi pembangunan di segala bidang kehidupan bangsa, terutama mempersiapkan peserta didik menjadi aktor teknologi informasi dan komunikasi yang mampu menampilkan kemampuan dirinya, sebagai sosok manusia Indonesia yang tangguh, kreatif, mandiri, dan profesional di bidangnya, sebagaimana tujuan pendidikan nasional, dalam GBHN ”… adalah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, produktif, sehat jasmani dan rohani.
Tanggung jawab sekolah dalam memasuki era globalisasi baru ini yaitu harus menyiapkan siswa untuk menghadapi semua tantangan yang berubah sangat cepat dalam masyarakat kita. Kemampuan untuk menguasai teknologi informasi dan komunikasi adalah kriteria yang biasa diminta masyarakat untuk memasuki era globalisasi baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Maka dengan adanya TIK yang telah merambah di segala bidang kehidupan manusia hal itu membutuhkan tanggung jawab sangat tinggi bagi sistem pendidikan kita untuk mengembangkan kemampuan TIK.
Manusia secara berkelanjutan membutuhkan pemahaman dan pengalaman agar bisa memanfaatkan TIK secara optimal dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman dan menyadari implikasinya bagi pribadi maupun masyarakat. Maka Siswa yang telah mengikuti dan memahami serta mempraktekkan TIK akan memiliki kapasitas dan kepercayaan diri untuk memahami berbagai TIK dan menggunakannya secara efektif. Selain dampak positif, siswa mampu memahami dampak negatif, dan keterbatasan TIK, serta mampu memanfaatkan TIK untuk mendukung proses pembelajaran dan memanfatkannya dalam kehidupan sehari-hari dan mampu bersaing dengan dunia global. Tetapi yang perlu diingat, Peradaban bangsa dan masyarakat dunia di era globalisasi sudah dipahami dan disadari akan berhadapan dengan situasi serba kompleks, maka untuk mendayagunakan teknologi diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat dipertanggungjawabkan. Rumusan 4 (empat) nilai luhur pembangunan teknologi Nasional, yaitu :
a)      Accountable, penerapan teknologi harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral, lingkungan, finansial, bahkan dampak politis.
b)      Visionary, pembangunan Iptek memberikan solusi strategis dan jangka panjang, tetapi taktis dimasa kini, tidak bersifat sektoral dan tidak hanya memberi implikasi terbatas.
c)      Innovative, asal katanya adalah “innovere” yang artinya temuan baru yang bermanfaat. Nilai luhur pembangunan Iptek artinya adalah berorientasi pada segala sesuatu yang baru, dan memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya untuk memproduksi inovasi baru dalam upaya inovatif untuk meningkatkan produktifitas.
d)     Excellence, keseluruhan tahapan pembangunan teknologi mulai dari fase inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, implikasi pada bangsa harus baik, yang terbaik atau berusaha menuju yang terbaik.


KESIMPULAN
di era globalisasi ini Indonesia perlu melakukan sosialisasi yang berkelanjutan dalam membudayanya teknologi informasi dan komunikasi. Pengenalan TIK dapat di mulai dari tingkat Sekolah Menengah sampai Perguruan Tinggi, juga pelaku industri dan masyarakat umum. Tujuannya adalah menciptakan generasi yang unggul dan mandiri dalam Ilmu pengetahuan dan tekhnologi untuk menghadapi era globalisasi. Di era Globalisasi ini sangat nyata dibutuhkan generasi yang unggul dan mandiri dalam IPTEK. Oleh karena itu diperlukan sikap positif dari kita dalam menerima perkembangan IPTEK untuk mengimbangi kehidupan dalam era Globalisasi ini sehingga tercipta generasi yang tidak tertinggal dengan bangsa lain.

DAFTAR PUSTAKA

Sujiyanto Muhlisin.2007.Praktik belajar Kewarganegaraan.Jakarta : Erlangga
Nasution, Muslimin, Sosiologi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 1995
Tjeptoherijanto, Prijono,2002,Prospek Perekonomian Indonesia dalam rangka Globalisasi, Jakarta : Rineka Cipta
Manfaat TIK bagi Pendidikan, diakses dari http:\\www.pengembangan kurikulum.com
Read More




Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML